Segala
puji hanya bagi Allah, shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada
baginda Rasulullah, dan aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah
dengan sebenarnya selain Allah yang Maha Esa dan tiada sekutu bagiNya dan aku
bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusanNya.. Amma Ba’du.
Di
antara bencana yang menimpa sebagian besar masyarakat pada zaman sekarang ini
adalah begadang sehingga akhir malam. Dari Abi Barzah Al-Aslami ra bahwa Nabi
saw tidak suka tidur sebelum isya’ dan mengobrol setelahnya”.1 Al-Hafiz Ibnu
Hajar rahimahullah berkata: Sebab tidur sebelum isya’ bisa mengakibatkan
seseorang terlambat shalat sehingga keluar waktunya, atau terlambat sampai
waktu ikhtiar dan berjaga setelahnya bisa menyebabkan tertidur hingga terlambat
melaksanakan shalat subuh atau menyebabkan keterlambatan sampai pada waktu
ikhtiar atau terlambat dari qiayamul lail.
Dan
Umar Ibnul Khattab ra memukul orang yang suka begadang dan dia mengingatkan:
Apakah kalian berjaga pada waktu awal malam dan tidur pada bagian terakhirnya?
Di
antara keburukan begadang adalah:
Pertama: Dapat mengakibatkan keterlambatan menjalankan shalat fajar, sehingga
seorang muslim telah menghalangi dirinya dari pahala dan ganjaran Allah dan
menjerumuskan diri pada siksa Allah swt. Allah swt berfirman:
“Maka datanglah
sesudah mereka, pengganti (yang buruk) yang menyianyiakan salat dan memperturutkan
hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan”. QS. Maryam: 59
“dan (dirikanlah pula
salat) subuh. Sesungguhnya salat subuh itu disaksikan (oleh malaikat”. QS. Al-Isro’: 78
Dari
Jundub bin Abdullah ra bahwa Nabi saw bersabda: "Barangsiapa yang
melaksanakan shalat subuh maka dia berada di dalam jaminan Allah, maka jangan
sampai salah seorang di antara kalian dituntut oleh Allah dengan sesuatu yang
merupakan jamiananNya. Sesungguhnya orang yang dituntut oleh Allah dengan
sesuatu yang merupakan jaminanNya maka dia pasti mendapatkan akibatnya kemudian
Dia akan mencampakkannya ke dalam neraka Jahannam”.
Dari
Umaroh bin Rubiyah ra bahwa Nabi saw bersabda: "Tidak akan masuk
neraka orang yang
shalat sebelum matahari terbit dan sebelum tenggelamnya”. Maksudnya adalah shalat fajar dan shalat asar.
Kedua: Bisa mengakibatkan seseorang tertidur dari qiyamullail. Allah swt
berfirman tentang
hamba-hambaNya yang beriman:
“Mereka sedikit sekali
tidur di waktu malam Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada
Allah)”. QS.
Al-Dzariyat: 18
“Lambung mereka jauh
dari tempat tidurnya, sedang mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan
harap, dan mereka menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami berikan kepada
mereka”.
QS. Al-Sajdah: 16
Dari
Sahl bin Sa’d ra berkata: Jibril mendatangi Nabi saw dan berkata: "Wahai
Muhammad hiduplah sekehendakmu sebab engkau mesti mati, dan beramallah
sekehendakmu sebab engkau pasti akan dibalas, cintailah siapapun yang engkau kehendaki
namun engkau pasti akan meninggalkannya dan ketahuilah bahwa kemuliaan seorang
mu’min ada pada qiamul lail dan ketinggiannya pada ketidakbutuhannya kepada
manusia”.
Ketiga: Menyia-nyiakan waktu untuk perkara yang tidak ada manfaatnya , dan
masalah waktu ini adalah salah satu perkara yang akan ditanya oleh Allah pada
hari kiamat. Dari Abi Barzah Al-Aslami ra bahwa Nabi saw bersabda: "Tidak
akan melangkah dua kaki seorang hamba sehingga Allah akan bertanya kepadanya
tentang umurnya di manakah dia pergunakan, tentang ilmunya apakah yang
dikerjakan dengannya, tentang hartanya dari manakah dia mendapatkannya dan kemanakah
disalurkan dan tentang jasadnya untuk apakah dia menghabiskannya”.
Ini
bagi orang yang begadang untuk perkara-perkara yang mubah, adapun orang yang
begadang untuk perkara yang diharamkan seperti melihat siaran televisi atau
membicarakan keburukan orang lain dari kaum muslimin atau kemungkaran lainnya,
maka sungguh dia telah menambah keburukan sebelumnya dengan keburukan
menyia-nyiakan waktu untuk perkara yang dimurkai oleh Allah swt.
Keempat: Banyak begadang dapat membahayakan kesehatan. Allah swt berfirman:
“Apakah mereka tidak
memperhatikan, bahwa sesungguhnya Kami telah menjadikan malam supaya mereka
beristirahat padanya…”. QS. Al-Naml: 86
Dan
tidur pada permulaan waktu malam adalah kesempatan yang tidak pernah
tergantikan, dan para ulama mengecualikan begadang dalam ketaatan, dan padanya
terdapat kemaslahatan syar’I seperti beribadah pada waktu malam atau berda’wah
menyerukan manusia kepada Allah, memerintahkan kepada yang ma’ruf dan mencegah
yang munkar atau
untuk menuntut ilmu syara’
atau begadang bersama tamu atau istri.
Aisyah
ra berkata: Tidak boleh begadang kecuali untuk tiga hal: Orang yang sholat,
pengantin atau musafir. Oleh
karena itu seharusnya bagi orang yang beriman untuk segera tidur guna
menjalankan sunnah serta menghindarkan diri dari bencana begadang dan
keburukannya, dan hendaklah seseorang menjaga adab-adab tidur, seperti tidur
dalam keadaan suci, selalu membaca zikir-zikir yang disyari’atkan menjelang
tidur dan adab-adab lainnya yang telah disebutkan oleh para ulama.
Segala
puji bagi Allah Tuhan semesta alam, semoga shalawat dan salam tetap tercurahkan
kepada Nabi kita Muhammad dan kepada keluarga, shahabat serta seluruh pengikut
beliau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar